Senin, 30 September 2013

kisruh pt sago nauli dan masyarakat sinunukan 3 dan 4

Masyarakat menuntut perjanjian [MOU] antara perusahaan perkebunan pt sago nauli di desa sinunukan 3 dan 4 yang sampai saat ini masih di anggap banyak penyimpangan.di antaranya jumlah KK yang terdaftar dalam MOU tidak merata bagi yang menerima kompensasi [plasma] Selain itu,jumlah lahan yang di anggap perusahaan pt sago nauli masih kurang menjadi salah satu alasan pihak KUD cahaya dan KUD hemat,sehingga pihak koprasi unit desa berdalih bahwa jumlah lahan tidak mencukupi untuk untuk di bagikan secara merata dengan jumlah Kk yang tertuang di dalam MOU.adapun sebagian masyarakat menuntut sertipikat kepemilikan lahan yang selama ini di tangan koprasi unit desa,agar segera di kembalikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.karena sudah puluhan tahun sertipikat kepemilikan lahan di tahan oleh pihak koprasi. Melihat kejadian di lapangan ini,LPPHRI mendesak kepada koprasi cahaya dan hemat,agar segera mengembalikan sertipikat kepemilikan lahan milik warga kepada pemilik sebenarnya.agar tidak menjadi polemik yang berkepanjangan di tengah tengah masyarakat sinunukan,madina.sumatra utara.

Senin, 23 September 2013

kisah raja yang baik hati

Di zaman dahulu hiduplah seorang raja yang baik hati.dia di cintai oleh masyarakatnya,dan masyarakatnya hidup dengan damai dan sejahtera. Suatu hari,sang raja ingin berjalan jalan ke suatu desa,dengan tujuan ingin melihat keindahan desa.dengan para pengawal dan jutaan prajurit sang raja melakukan perjalanan itu.sampailah sang raja pada suatu desa,dan betapa terkejutnya sang raja ketika melihat seorang nenek tua rentan sedang menangis. Lalu sang raja perintahkan kepada prajurit untuk mempertanyakan,mengapa sang nenek rentan menangis?bukankah ini adalah hari baik di mana kunjungan raja di desa ini? Lalu sang nenek rentan menjawab bahwa dia hidup sebatang kara dan sudah empat puluh belum makan.sungguh perkataan janda rentan itu telah menyayat hati sang raja.lalu sang raja memerintahkan agar prajurit meninggalkan semua perbekalan yang mereka bawa,termasuk kepingan logam emas yang di miliki raja sendiri dengan harapan sang janda rentan berhenti menangis. Namun sang janda rentan menolaknya,dan masih tetap menangis.lalu sang janda rentan berkata bahwa bukan pemberian dari raja ini yang membuatku bahagia dan berhenti menangis,tolong sampaikan pada raja bahwa tidak membutuhkan pemberianya.ucap sang nenek kepada prajurit,dan kiranya bisa sampai pesan sang nenek tersebut kepada raja. Mendengar pesan tersebut,sang raja menjadi penasaran dan bingung dengan tingkah laku sang nenek. Setelah berlarut tiga hari,akhirnya sang raja memutuskan untuk pergi menyelinap seorang diri dan meninggalkan istana untuk bertemu lagi dengan sang nenek rentan. Sesampainya sang raja di desa tsbt,di lihatnya sang nenek masih terus menangis.akhirnya raja menyamar menjadi rakyat biasa dengan pakaian compang camping dan membawa satu bungkus nasi kepada si nenek. Lalu sang raja bertanya langsung tanpa prantara kepada sang nenek,mengapa nenek menangis?sang nenek menjawab,bahwa dia hidup sebatang kara dan sudah empat puluh hari lebih dia belum makan.lalu sang raja menawarkan nasi yang di bungkus dan di genggamanya itu,sang raja berkata saya adalah seorang pengemis dan hari ini,saya mendapatkan rejeki sebungkus nasi,demi allah aku mohon terimalah nasi ini dan berhentilah menangis.sang nenek menjawab betapa mulianya engkau yang mau membagikan rezekimu padaku,dan aku akan berhenti menangis,serta mendoakanmu agar sejahtera dunia dan akhirat. Di riwayatkan oleh: guruku hermanto